Laman

Kamis, 16 April 2015

PENGOLAHAN DODOL

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup popular dibeberapa daerah Indonesia. Dodol diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dodol yang diolah dari buah-buahan dan dodol yang diolah dari tepung-tepungan, antara lain tepung beras dan tepung ketan. Saat ini dodol lebih dikenal dengan nama daerah asal seperti dodol garut, dodol kudus atau jenang kudus, gelamai Sumatra barat dan Kalimantan, dodol buah-buahan seperti dodol apel, dodol stroberi, dodol papaya, dan sebagainya. 
Dodol buah terdbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian dimasak dengan penambahan gula dan bahan makanan lainnya atau tanpa penamabahan makanan lainnya. Sesuai dengan defenisi tersebut maka dalam pembuatan dodol buah-buahan diperbolehkan penambahan bahan lainnya, seperti tepung ketan, tepung tapioca, tepunng hunkue, bahan pewarna, maupun bahan pengawet. Bahan-bahan yang ditambahkan harus sesuai dan tidak boleh lebih dari aturan yang telah ditentukan.
Pengolahan tanaman buah yang masih asal-asalan, seperti tanpa perawatan serta pemanenan dengan sistyem tebas dan ijon menghasilkan buah yang tidak memenuhi criteria mutu sebagai buah meja. Selain itu, buah-buahan setelah dipanen memiliki daya simpan yang singkat sehingga mudah rusak. Jumlah kerusakan buah akan meningkat jika cara panen, pengemasan, dan pengangkutan dilakukan secara sembarangan.
Untuk pasar luar negeri., criteria standar mutu buah ditentukan pengimpornya, mutu buah sangant dipengaruhi oleh tingkat ketuaan, ukuran, serta tampilan kulit buah. Buah yang sesuai standar mutu harus mulus, terbebas dari luka memar, lecet maupun scab. Selain itu ukuran buah pun harus seragam dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentuakan.
Buah-buahan  yang tidak memenuhi standar mutu tersebut dapat dimamfaatkan menjadi dodol. Pengolahan buah-buahan  menjadi dodol merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang daya simpan buah dan menekan kehilangan pasca panen pada buah-buahan.
Pada awalnya dodol digunakan pada perayaan hari besar seperti idul fitri, perkawinan, kelahiran dan sebagainya. Akan tetapi, saat ini dodol telah dipasarkan meluas, terutama ditempat pariwisata dengan kemasan yang menarik. Dodol tersebut banyak dijadikan buah tangan oleh para wisatawan, terutama  wisatawan domestic. Dodol pun menjadi cirri khas pada daerah wisatawan sehingga permintaannya akan tetap ada. Selain itu, rasa dodol buah yang khas dan enak menjadikannya tetap diminati. Tentu saja kondisi tersebut memberikan peluang pengembangan bisnis dodol buah. Bila mutu dodol yang dihasilkan baik, enak rasanya, dan kemasannya menarik, masih terbuka juga peluang untuk pasar antar pulau dan pasar luar negeri.
BAB II
ISI
A. BAHAN
            Agar mutu dodol yang diolah sesuai dengan criteria mutu yang telah ditetapkan maka pemilihan bahanbaku harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Bahanbaku yang dibutuhkan dalam pembuatan dodol tepung adalah tepung ketan, tepung beras, gula, garam, dan santan. Bahanbaku untuk produk dodol buah yaitu buah, sedangkan bahan pembantunya adalah gula pasir atau gula merah, bahan pengisi, bahan pengawet dan sebagainya. Adapun masing- masing penejelasannya bahan pembuatannya adalah sebagai berikut.
1.    Bahan baku
Bahanbakudalam pembuatan dodol buah adalah yang akan diolah menjadi dodol harus matang penuh dan seragam tingkat kematanganny. Pasalnya, buah yang matang, selain rasanya enak, aromanya pun kuat sehingga disailkan dodol bercita rasa enak dan aroma yang kuat. Buah yang dipilih yaitu buah yang bebas luk, baik luka mekanis mapupun luka akibat serangga, dan tidak busuk. Sebelum digunakan buah harus dicuci terlebih dahulu agar kotoran yang melekat hilang
Adapun hal- hal yang harus diperhatikan tentang buah yang akan digunakan dalam pembuatan dodol adalah sebagai berikut. 
  • Tingkat ketuaan buah
Tingkat ketuaan buah yang cukup menghasilkan buah bermutu baik. Buah yang cukup tua bercitarasa enak dan juga beraroma kuat. Menentukan tingka ketuaan buah dengan menghitung umur buah. Perhitungannya mulai saat buah mekar sampai panen atau dapat pula dengan melihat sifat-sifat fisik buah. Bentuk buah yang sudah cukup tingkat ketuaannya bulat penuh atau warna kulit buah berubah menjadi kekuningan
  • Sortasi buah
Setelah panen, buah disortasi. Buah yang busuk, cacat, dan berukuran tidak sesuai standar dipisahkan. Untuk menghasilkan mutu hasil olahan yang baik, buah harus dipilih yang bagus, tidak busuk dan tidak terlalu matang. Sementara ukuran buah dan tampilan kulit yang tidak memenuhi standar untuk buah segar, dapat dimamfaatkan sebagai bahan olahan. Hal tersebut tidak menjadi masalah karena yang terpenting adalah buah cukup tingkat ketuaannya. 
  •  Pemeraman
Kebiasaan menjual hasil buah dengan system tebas dan ijon menghasilkan tingkat ketuaan buah yang tidak sama maka matangnya buah pun menjadi tidak sama. Untuk mendapatkan buah dalam jumlah yang besardan seragam tingkat kematangannya, diperlukan pemacuan kematangan yang dikenal dengan proses pemeraman. Pemeraman buah-buahan sangat diperlukan untuk industri pengolahan yang menggunakan buah matang. Dengan mengatur kematangan maka produksi pengolahan yang menggunakan buah matang. Dengan mengatur kematangan maka produksi pengolahan buah dapat dilakukan terus menerus (kontinu). 
  •  Penyimpanan buah
Buah tropis, kecuali pisang dan papaya, umumnya adalah buah musiman yang tidak setiap hari  dapat diperoleh dipasar. Pada saat panen raya harga buah tersebut relative rendah dibandingkan pasa awal musim dan akhir musim. Agar diperoleh secara kontinyu diperlukan penyimpanan stok buah. 
2.    Bahan pembantu.
      Bahan pembantu yang digunakan harus bermutu baik. Bila bahan yang digunakan kurang baik, mutu dodol bisa turun, misalnya berbau tengik. Bahan pembantu yang digunakan adalah sebagai berikut.
  • Tepung.
Tepung yang digunkan untuk campuran pembuatan dodol buah dapat  berupa tepung ketan, tepung hunkue, atau sagu. Tepung tersebut berfungsi memperbaiki tekstur agar dodol tidak liat. Tepung yang digunakan dapat berupa tepung siap pakai dalam kemasan yang dapat dibeli dipasar atau supermarket. Khusus untuk tepung ketan dapat dibuat sendiri.
  • Gula.
Fungsi gula dalam pembuatan dodol selai sebagai pemanisj juga sebagai penambah aroma dan pengawet. Gula yang digunakan gula merah (gula kelapa) atau gula putih (gula tebu).
  • Santan .
Dalam pembuatan dodol santan berfungsi sebagai penambah cita rasa dan aroma. Kelapa sebagai bahanbakusantan dipilih yang cukup tingkat ketuaannya dan tidak busuk agar aroma dodol yang dihasilkan harum. Selain tua kelapa juga harus bersih.
  • Asam sitrat
Asam sitrat dapat diperoleh ditoko, supermarket, atau took penjual bahan kimia. Pada pembuatan dodol buah, selain sebagai bahan pengawet, asam sitrat diperlukan sebagai penambah cita rasa pada dodol, khususnya untuk buah yang rasanya kurang asam atau tidak asam.
  • Garam
Dalam pembuatan dodol buah, sebaiknya dipilih garam yang bersih. Garam tersebut berfungsi menambah cita rasa dodol sehingga terasa gurih.
  • Vanili
Vanili yang ditambahkan dapat berupa bubuk atau cairan. Penambahan vanili berfungsi memperbaiki aroma  terutama dodol yang terbuat dari tepung. Jumlah yang ditambahkan setengah sendok teh untuk setiap kg bahan (vanili bubuk) atau satu sendok makan untuk vanili dalam bentuk cairan.
  • Vitamin C ( asam askorbat)
Asam askorbat perlu ditambahkan khusus dodol buah tanpa penambahan tepung. Penambahan ini bertujuan untuk menggantikan vitamin C yang hilang pada saat proses pengolahan.
  • Pektin.
Pectin terdapat pada setiap buah, baik buah mentah, mengkal, maupun matang. Namun tidak semua buah mempunyai kandungan pectin yang tinggi. Pada pembuatan dodol buah, penambahan pectin berguna untuk meningkatkan randemen dan menghemat waktu pemasakan, karena pectin mempercepat proses penggumpalan.
B. PERALATAN
- ember plastic
- baskom plastic
- blender
- pisau
- timbangan
- panic
- wajan
- pengaduk kayu
- kompor minyak tanah
- keranjang plastic
- sealer (penutup plastic)
- cetakan dodol
- parutan
     - saringan.
C. PROSEDUR KERJA DODOL BUAH.
     1.    Dodol Durian.
     Semua jenis durian dapat diolah menjadi dodol. Durian yang digunakan untuk dodol adalah buah yang   matang. Cirinya, bila buah dipukul dengan pisau akan terdengan bunyi nyaring.
Cara 1.
Bahan :
·                        Daging buah durian 1 kg
·                       Gula pasir 750 g
Cara membuat :
  1. hancurkan daging buah sehingga menjadi bubur buah.
  2. tambahkan gula pasir kedalam bubur buah tersebut.
  3. masak campuran dengan api kecil sampai matang dan kalis selama 30 menit.
  4. bungkus adonan yang telah dingin tersebut dengan plastic setelah dipotong kecil-kecil.
Cara 2.
Bahan :
·         Daging buah durian 1kg
·         Tepung ketan  250 g
·         Gula pasir 1 kg
·         Santan 1000 cc
Cara membuat :
  1. hancurkan daging buah sehingga menjadi bubur buah.
  2. tambahkan tepung ketan, gula pasir dan santan dari satu butir kelapa  kedalam bubur buah tersebut.
  3. masak campuran dengan api kecil sampai matang dan kalis selama 30 menit.
  4. bungkus adonan yang telah dingin tersebut dengan plastic setelah dipotong kecil-kecil.
2.    Dodol Sirsak
Memilih sirsak yang cukup tingkat ketuaanya dengan cara melihat tampilan durinya tumpul dan jarak antara duri jauh. Selain itu, buah sirsak matang penuh ditandai dengan tekstur buah yang lunak.
Cara 1
Bahan :
·                       Sirsak  1,5 kg
·                      Gula pasii 1 kg
·                      Asam sitrat 1g
Cara membuat :
  1. cuci buah dengan air bersih, lalu kupas
  2. pisahkan bijinya, hancurkan dagingnya dengan blender hingga menjadi bubur.
  3. tambahkan dengan gula pasir dan asam sitrat kedalam bubur sirsak. Setiap satu kg bubur buah dibutuhkan gula pasir sebanyak 1 kg dan asam sitrat sebanyak 1 g.
  4. masak adonan sampai kental dan kalis selama 30 menit.
  5. bungkus adonan dodol sirsak yang telah dingin dengan plastic setelah dipotong kecil-kecil.
Cara 2.
Bahan :
·                     Sirsak 4,5 kg
·                    Tepung hunkue 200 g
·                    Gula merah  2,5 kg
·                    Garam dapur 1 sdt
·                    Kelapa parut ¼ butir
·                    Vanili 2 bungkus.
Cara membuat :
  1. kupas buah sirsak, lalu pisahkan bijinya dari daging buah.
  2. hancurkan daging buah dengan blender.
  3. rebus gula merah dengan 500 cc air hingga larut, lalu saring.
  4. campurkan bubur buah dengan gula merah, tepung hunkue dan vanili.
  5. masak adonan dengan api sedang sampai kalis dan kental selama 60 menit.
  6. selanjutnya bungkus dengan plastik setelah dipotong kecil-kecil.
3.      Dodol Stroberi
stroberi yang digunakan  dalam pembuatan dodol sebaiknya telah matang. Buah matang ditandai dengan warna merah menyala pada buahnya.
Bahan :
·                     Stroberi 1kg
·                     Asam sitrat 2 g
·                     Gula pasir 750 g
·                     Pectin 2g
·                     Natrium benzoat 0,5 g
Cara membuat :
  1. cuci buah stroberi, lalu buang tangkainya dan potong kecil-kecil.
  2. hancurkan stroberi hingga menjadi bubur.
  3. tambahkan bubur tersebut dengan gula pasir, pectin, asam sitrat dan natrium benzoat.
  4. masak campuran tersebut dengan api kecil sampai terbentuk adonan kental dan kalis selama 30 menit.
4.    Dodol Belimbing
Bahan :
·                     Belimbing 1kg
·                     Gula pasir 750 g
·                      Pectin 10 g
·                      Asam sitrat 2 g
·                      Natrium benzoat 0,5 g
Cara membuat :
  1. cuci buah belimbing, lalu potong kecil-kecil.
  2. hancurkan potongan tersebut hingga menjadi bubur buah.
  3. tambahkan bubur buah dengan gula pasir, pectin, asam sitrat, dan natrium benzoat.
  4. masak campuran tersebut dengan api kecil sampai kental dan kalis selama 30 menit.
  5. bungkus adonan yang telah dingin dengan kertas minyak atau plastik setelah dipotong kecil-kecil.
BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Semua buah bisa dibuat dodol asalkan kita tahu cara pengolahannya, baik itu tahap penyiapan bahan, pemeraman, penyimpanan sampai tahap pengolahan hingga menjadi dodol buah yang baik dan itu tidak terlepas dari mutu buah, bahan, serta alat yang digunakan harus mendukung sehingga memperoleh hasil yang kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang haryona DKK. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty.Yogyakarta.
Suyanti Satuhu dan Sunarmani. 2002. Membuat Aneka Dodol Buah. Penebar Swadaya.Jakarta. Winarno FG.2002. Kimia Pangan dan Gizi.PT Gramedia Pustaka Utama.jakarata

Rabu, 04 Februari 2015



           I. Nama Perusahaa  : PT. waka waka

  II. Komoditas olahan
Ruang produksi dan produk yang dihasilkan:
a.    KECAP              
b.    SAUS
c.    SUSU
d.    SIRUP
III.  Penanganan QC Perusahaan

         Pengendali mutu bertugas mengontrol kualitas makanan yang dihasilkan oleh bagian produksi yang kemudian akan diteruskan ke bagian pemasaran untuk disampaikan kepada konsumennya. Raw material (bahan mentah) yang akan diolah, sebagian yang belum diolah disimpan di ruang penyimpanan. Ruang penyimpanan berupa ruang dingin dengan suhu berkisar antara 0C - 5C, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kerusakan pada bahan-bahan makanan yang digunakan serta mengantisipasi munculnya bakteri pathogen pada bahan makanan tersebut. Untuk pengolahan makanan akan diolah setelah mendapat pesanan. Perlakuan pendinginan kemudian dilanjutkan pengaturan keamanan yang meliputi juga kontrol keamanan pangan melalui pengaturan suhu pada produk makanan jadi yang akan dikemas.
 IV. Penanganan Limbah

Terdapat dua jenis limbah yang dihasilkan dari perusahaan saya yaitu limbah padat dan limbah cair. Yang merupakan limbah padat adalah sisa sayur dan buah,plastic kemas, leresan roti, dan sisa meal.Adapun bentuk limbah cair adalah air sisa kebersihan lingkungan seperti air bekas mengepel lantai, mencuci alat, dan air untuk mencuci buah serta sayuran.

Untuk penanganan limbah itu sendiri, ada 2 macam :

1.       Penanganan limbah padat

Limbah padat yang diperoleh dari aktifitas pabrik dikumpulkan pada TPA milik pt.suka sari dan selanjutnya akan diambil oleh pihak yang telah bekerjasama dengan perusahaan dalam penanganan sampah/limbah.

2.       Penanganan limbah cair

 Untuk penanganan limbah cair, pihak pt.suka sari Surabaya menyediakan penampungan khusus untuk mengolah limbah cair tersebut.Limbah cair diolah sendiri dengan menambahkan bakteri untuk membusukkan menggunakan metode an aerob.

  


 V. HRD dan Standar Pegawai
HRD bertugas mengatur dan mengurus kepegawaian. Karyawan akan melalui tahap training selama 3 bulan, kemudian menjadi kaeyawan kontrak selama 2 tahun dan bisa diperpanjang sebelum jadi karyawan tetap.
Ketentuan yang berlaku untuk calon karyawan di perusahaan ini antara lain
a.       Laki – laki / perempuan berusia minimal 18 th
b.      Ijazah minimal SMA/SMK/sederajat
c.       Sehat jasmani dan rohani
d.      Memiliki kepribadian baik
e.      Mau belajar dan memiliki etos kerja yang tinggi

VI. Produk Hasil Olah dan Sasaran Konsumen
        Adapun produk hasil olahan yang beraneka ragam bentuk dan wujud. Ada yang berupa kecap,sirup,saus,dan cuka .
VII. Sistem pemasaran Produk
        
 Pemasaran produk ditangani oleh sales and marketing department atau distributor.