Laman

Minggu, 04 Mei 2014

ANALISA KADAR PROTEIN



 Tujuan :
Untuk pengukuran/penetapan kadar protein dalam bahan hasil pertanian dan hasil olahannya/pangan

 Prinsip :
Pada prinsipnya kadar protein ditetapkan sebagai jumlah total Nitrogen setelah dilakukan proses destruksi dengan Asam Sulfat (H2SO4) pekat membentuk Ammonium Sulfat (NH4)2SO4 x Faktor Konversi (6,25).

Dasar Analisa :
Dasar Analisa kadar prrotein ada 4 langkah, sebagai berikut :
1.      Destruksi
2.      Destilasi
3.      Tetrasi
4.      Perhitungan

Tahap 1
(Destruksi)

Tujuan : untuk merusak/mencerna struktur komponen protein dan semua komponen organik menjadi bagian-bagian yang amat sederhana(dalam bentuk gas) dengan Asam Sulfat pekat (H2SO4) 98%
Untuk meningkatkan titik didih guna mempercepat proses destruksi perlu ditambahkan katalisator Selen (K2SO4 + CuSO4 )
Destruksi dapat di akhiri, apabila sampel telah tampak bening.
Reaksi yang terjadi selama proses Destruksi
       H                 H2SO4                                                                                                               
·         R—C—COOH              R-H, H2O, CO, CO2, SO2, SO3, NH3
     NH2
·         2NH3 + H2SO4              (NH4)2SO4.............................Cu+2

Tahap 2
(Destilasi)

Sampel hasil Destruksi dalam bentuk senyawa Ammonium Sulfat (NH4)2so4 , sebelum di destilasi ditambha larutan NaOH 45% sampai basa/alkalis, dengan ditandai terbentuknya endapan hitam, selanjutnya sampel di destilasi dan gas yang dihasilkan di tangkap dengan larutan Asam Chlorida 0,1 N (Makro Kjeldal) dan untuk Mikro Kjeldal pakai Asam Borat 0,1 N (H3BO3)
Reaksi yang terjadi selama proses Destilasi adalah sebagai berikut :
·         2Cu+2 + 2NaOH                   Cu(OH)2
                                        H2O            CuO
·         (NH4)2SO4 + 2 NaOH                 Na2SO4 + 2NH4OH
                                                                H2O            NH3
·         NH3 + HCL                NH4CL (Makro)
·         3NH3 + H3BO3                  (NH4)3BO3 (Mikro)

Tahap 3
(Tetrasi)

Tujuan : menetapkan sisa HCL 0,1N pada saat destilasi (Makro) dan untuk Mikro adalah menetapkan garam Ammonium Borat (NH4)3BO3 yang terbentuk.
Destilat hasil destilasi dilakukan tetrasi menggunakan NaOH 0,1 N dengan indikator BCP (Makro) dan untuk Mikro di tetrasi menggunakan  HCL 0,1N dengan indikator BCP.
Tetrasi dapat di akhiri dengan terjadinya perubahan warna dari Kuning ke Violet (Makro), Violet ke Kuning (Mikro) (TS)
Dengan cara yang sama dengan perlakuan sampel dilakukan perlakuan blanko tanpa sampe (TB)
·         HCL (Rest) + NaOH                 NaCL + H2O (Makro)
·         (NH4)3BO3 + 3HCL                   3NH4CL + H3BO3 (Mikro)

Tahap 4
(Perhitungan)

Makro :
·         %N = (TB-TS) x 0,1 x Ar N x FP x 100
                 Gram sampel x 1000
Mikro :
·         %N = (TS-TB) x 0,1 x Ar N x FP x 100
                 Gram sampel x 1000

·         % Protein = %N x FK
·         Ar N = 14,008
·         FP     = Faktor Pengenceran
·         FK    = Faktor Konversi (6,25) tergantung dari jenis sampel